Monday, May 31, 2010

Two Wolves

Two Wolves

One evening an old Cherokee told his grandson about a battle that goes on inside people. He said, "My son, the battle is between 2 "wolves" inside us all.

One is Evil. It is anger, envy, jealousy,sorrow, regret, greed, arrogance, self-pity, guilt, resentment, inferiority, lies, false pride, superiority, and ego.

The other is Good. It is joy, peace, love, hope, serenity, humility, kindness, benevolence, empathy, generosity, truth, compassion and faith."

The grandson thought about it for a minute and then asked his grandfather: "Which wolf wins?

The old Cherokee simply replied, "The one you feed."

Thursday, May 27, 2010

Never GIVE UP!!!

Suatu hari keledai milik seorang petani jatuh ke dalam sumur.Hewan itu menangis dengan memilukan selama berjam-jam semetara si petani memikirkan apa yang harus dilakukannya. Akhirnya , Ia memutuskan bahwa hewan itu sudah tua dan sumur juga perlu ditimbun (ditutup - karena berbahaya);jadi tidak berguna untuk menolong si keledai. Dan ia mengajak tetangga-tetangganya untuk datang membantunya.

Mereka membawa sekop dan mulai menyekop tanah ke dalam sumur. Pada mulanya, ketika si keledai menyadari apa yang sedang terjadi, ia menangis penuh kengerian.Tetapi kemudian, semua orang takjub, karena si keledai menjadi diam. Setelah beberapa sekop tanah lagi dituangkan ke dalam sumur, si petani melihat ke dalam sumur dan tercengang karena apa yang dilihatnya.

Walaupun punggungnya terus ditimpa oleh bersekop-sekop tan ah dan kotoran, si keledai melakukan sesuatu yang menakjubkan. Ia mengguncang-guncangkan badannya agar tanah yang menimpa punggungnya turun ke bawah, lalu menaiki tanah itu. Sementara tetangga-2 si petani terus menuangkan tanah kotor ke atas punggung hewan itu, si keledai terus juga menguncangkan badannya dan melangkah naik.

Segera saja, semua orang terpesona ketika si keledai meloncati tepi sumur dan melarikan diri! Kehidupan terus saja menuangkan tanah dan kotoran kepadamu, segala macam tanah dan kotoran. Cara untuk keluar dari 'sumur' (kesedihan, masalah, dsb) adalah dengan menguncangkan segala tanah dan kotoran dari diri kita (pikiran, dan hati kita) dan melangkah naik dari 'sumur' dengan menggunakan hal-hal tersebut sebagai pijakan. Setiap masalah-masalah kita merupakan satu batu pijakan untuk melangkah. Kita dapat keluar dari 'sumur' yang terdalam dengan terus berjuang, jangan pernah menyerah !

Ingatlah aturan sederhana tentang Kebahagiaan :
1. Bebaskan dirimu dari kebencian
2. Bebaskanlah pikiranmu dari kecemasan
3. Hiduplah sederhana
4. Berilah lebih banyak
5. Berharaplah lebih sedikit
6. Tersenyumlah
7. Miliki teman yang bisa membuat engkau tersenyum



















Diamond: "Entah ini adalah waktu kita yang terbaik atau waktu kita yang terburuk, inilah satu-satunya waktu yang kita miliki saat ini !"

Source: SecangkirTeh[dot]com

Monday, May 24, 2010

Lesson from "pupuk"


Bayangkan anda baru saja mengalami suatu sore yang indah di pantai bersama seorang teman. Ketika anda kembali ke rumah, anda mendapati gundukan pupuk kandang tepat di depan pintu rumah anda. Ada 3 hal untuk diketahui sehubungan dengan gundukan pupuk kandang ini :


1. Anda tidak memesannya. Ini bukan kesalahan anda.
2. Anda merasa habis akal.Tak ada yang melihat siapa yg menimbunnya di situ, jadi anda tak dapat menelpon pelakunya utk menyingkirkannya.
3. Pupuk itu kotor dan bau nya yang tak enak semerbak memenuhi seluruh rumah anda. Sungguh tak tertahankan.

Pada perumpamaan ini, gundukan pupuk kandang di depan rumah anda melambangkan pengalaman2 traumatik yg menimpa kita dalam kehidupan. Seperti halnya dg gundukan pupuk kandang itu, ada 3 hal untuk diketahui sehubungan dengan tragedi dalam kehidupan kita.

1. Kita tak memesannya. Kita berkata : “Kenapa saya ?”
2. Kita merasa habis akal. Tak seorangpun, sekalipun teman terbaik kita dapat menyingkirkannya (meski mereka mencoba)
3. Tragedi itu sangat menyakitkan menghancurkan kebahagiaan kita, dan rasa sakit yang ditimbulkannya menghantui sepanjang hidup kita. Sungguh tak tertahankan.

Ada 2 cara merespon timpaan gundukan pupuk kandang itu. Cara pertama adalah membawa kotoran itu ke mana-mana bersama kita. Kita taruh segenggam di saku kita, sebagian di tas kita dan sebagian lai di baju kita. Kita bahkan juga menaruhnya di celana panjang kita. Kita dapati, ketika kita membawa kotoran itu ke mana-mana, kita kehilangan teman! Bahkan teman2 terbaik pun tampaknya tak begitu senang lagi dekat2 dg kita.

Membawa kotoran ke mana2 adalah perumpamaan untuk keadaan tenggelam dalam depresi, hal-hal negatif, atau amarah. Itu adalah sebuah respon terhadap kemalangan yang lumrah dan dapat dimaklumi. Tetapi kita kehilangan banyak teman, karena lumrah dan dapat dimaklumi pula jika teman2 kita tidak suka berada di samping kita yang selalu merasa depresi. Lagipula, dg cara ini gundukan kotoran itu sendiri tak menjadi berkurang, tapi baunya malah bertambah busuk.

Untunglah, ada cara kedua. Ketika kita tertimpa gundukan pupuk kandang, kita menghela napas, dan setelah itu mulai bekerja. Ambil gerobak dorong, garu dan sekop. Kita garu kotoran itu ke gerobak dorong, membawanya ke belakang rumah dan menguburnya di kebun kita. Memang ini sulit dan melelahkan, tetapi kita tahu tak ada pilihan lain. Kadang kita hanya mampu mengatasi separuh gerobag saja dalam sehari, namun kita melakukan sesuatu yang menyelesaikan masalah, daripada hanya mengeluh saja dan terbenam dalam depresi. Dari hari ke hari, kita menggaru dan mengubur kotoran itu. Dari hari ke hari gundukannya menjadi semakin berurang. Kadang diperlukan waktu beberapa tahun, namun pagi yang cerah tiba juga ketika gundukan kotoran di depan rumah kita tak berbekas lagi. Selanjutnya, sebuah keajaiban terjadi di belakang rumah kita. Bunga-bunga di kebun kita bermekaran dg warna-warni memenuhi setiap sudut. Keharuman menyebar sampai ke jalan, sehingga para tetangga bahkan orang lewat pun tersenyum bahagia karenanya. Lalu pohon buah yang tumbuh di sudut tanaman hampir rubuh karena begitu tergelayuti oleh buah-buahnya. Dan buahnya sungguh manis. Anda tak dapat membeli buah seperti itu. Ada begitu banyak buah, bahkan orang2 yg lewat pun dapat ikut menikmati sedapnya rasa buah ajaib itu.

“Mengubur kotoran” adalah perumpamaan untuk menyambut datangnya tragedi sebagai penyubur bagi kehidupan kita. Itu pekerjaan yang harus kita lakukan sendiri, tak ada yang dapat membantu kita. Namun dg menguburnya di taman hati kita, dari hari ke hari, gundukan rasa sakit itu semakin berkurang. Bisa saja itu membutuhkan beberapa tahun, namun pagi yg cerah akan tiba tatkala kita melihat tak ada lagi rasa sakit di dalam hidup kita dan di dalam hati kita, sebuah keajaiban telah terjadi. Bunga2 kebajikan bermekaran memenuhi seluruh tempat, dan harumnya cinta menyebar sampai jauh, ke para tetangga kita, teman kita, dan bahkan sampai juga ke orang2 yang tidak kita kenal. Lalu pohon kebijaksanaan yang tumbuh di sudut taman hati kita menjadi tergelayut karena saratnya buah pencerahan akan hakikat kehidupan. Kita dapat membagi-bagikan buah2 yg enak itu dengan gratis, bahkan kepada orang2 yg tdk kita kenal, tanpa sengaja merencanakannya.

Ketika kita telah mengenal rasa sakit yang tragis, pelajarilah pelajaran yang diberikannya, dan tumbuhkan taman kita, lalu kita dapat merangkulkan lengan kita dalam tragedi yang dalam dan berkata dg lembut, “ Aku tahu”. Mereka akan tahu bahwa kita telah paham. Belas kasih dimulai. Kita tunjukkan pada mereka gerobak dorong, garu, sekop dan dorongan semangat tanpa batas. Jika kita belum dapat menumbuh kembangkan taman kita sendiri, semua ini tak dapat kita lakukan.

Barangkali moral dari cerita ini adalah, jika anda ingin melayani dunia, jika anda ingin mengikuti jalan belas kasih, maka bila suatu ketika tragedi terjadi dalam hidup anda, anda dapat berkata, “Cihui ! Aku dapat banyak pupuk untuk taman saya”.

~ Artikel Buddhist in Facebook (originated from "Opening the door of your heart" by Ajahn Brahm)

Sunday, May 23, 2010

Do your best in everything!

Setiap orang ingin sukses. Itu pasti. Apakah rahasia kesuksesan itu?
Apa yang membuat orang sukses? Apakah talenta, bakat, pendidikan
tinggi atau koneksi. Sebuah penelitian yang dilakukan terhadap lulusan
Harvard yang telah lulus 20 tahun lalu, mengungkapkan bahwa 3% dari
lulusan Harvard yang menulis sasarannya dengan sangat jelas mencapai
kebebasan finansial yang jauh lebih baik dari 97% lainnya. Penelitian
ini mengungkapkan bahwa kemungkinan orang sukses jauh lebih besar,
ketika orang tersebut menuliskan sasaran (goal) dengan sangat jelas.
Orang-orang dengan talenta, bakat dan pendidikan biasa-biasa saja bisa
berhasil jauh lebih baik, jika orang itu mau menuliskan sasaran dengan
sangat jelas, fokus terhadap sasaran itu dan berusaha terus untuk
mencapainya.


Sudahkah Anda menulis sasaran yang Anda ingin capai? Jika
belum, ada baiknya Anda menuliskan sasaran Anda. Bila sudah, apakah
Anda terus berusaha memberikan yang terbaik untuk mencapai sasaran
itu? Atau Anda berhenti dan menyerah di tengah jalan walau sasaran
yang Anda inginkan belum tercapai. Anda mungkin berhenti di tengah
jalan karena kehilangan motivasi atau karena sudah merasakan sedikit
keberhasilan dan puas dengan pencapaian itu.


Ada sebuah cerita menarik.

 Satu tim yang terdiri dari sepuluh orang
ingin melakukan pendakian gunung. Tujuannya adalah untuk persahabatan
dan membangun teamwork. Untuk mencapai puncak gunung itu kira-kira
dibutuhkan 8 jam berjalan kaki. Sebelum mulai pendakian, setiap
anggota saling memberi semangat dan motivasi. Saking bersemangatnya,
mereka sudah tidak sabar lagi ingin mendaki lereng-lereng gunung,
mengambil foto dan membayangkan mereka merayakan kemenangan ketika
mereka sudah sampai ke puncak gunung tersebut.


Mereka terus mendaki dan saling memberi semangat. Kira-kira setengah
perjalanan dari pendakian itu, ada sebuah rumah makan kecil yang cukup
menarik. Mereka berdiskusi kecil, apakah mereka berhenti disitu untuk
makan siang sebentar atau melanjutkan perjalanan sampai ke puncak
pegunungan. Setelah berdiskusi cukup lama, akhirnya mereka memutuskan
untuk berhenti beberapa menit untuk makan siang, minum kopi dan
beristirahat sejenak. Dengan latar belakang pegunungan, para pendaki
itu sangat menikmati pemandangan yang sangat indah dan menyenangkan.


Setelah mereka kenyang dan merasa nyaman, hanya lima orang dari mereka
ingin melanjutkan perjalanan sampai ke puncak. Separuh dari mereka
sudah merasa nyaman dan tidak mau melanjutkan perjalanan. Bukan karena
pendakian itu sulit. Bukan karena mereka tidak mampu. Bukan karena
mereka sudah lelah. Tetapi karena separuh dari mereka merasa sudah
cukup baik dimana mereka berada. Mereka kehilangan semangat untuk
mendaki sampai ke puncak seperti tujuan awal mereka. Mereka kehilangan
motivasi untuk melihat dan menikmati pemandangan- pemandangan baru,
pemandangan- pemandangan yang belum pernah mereka lihat. Mereka sudah
merasakan sedikit keberhasilan, dan mereka merasa ini cukup baik.
Keinginan mereka untuk memberikan yang terbaik terhalangi dengan
pencapaian yang mereka anggap cukup baik.


Sering kali kita seperti mereka. Awalnya, ketika kita baru saja
merumuskan sasaran yang ingin kita capai (biasanya diawal tahun), kita
begitu termotivasi, antusias dan bersemangat untuk mencapainya. Tetapi
setelah mencicipi sedikit keberhasilan, kita menjadi malas. kita
menjadi begitu cepat berpuas diri. Kita merasa sudah begitu nyaman
dengan dimana kita berada.


Dimana Anda berada sekarang mungkin bukanlah tempat yang buruk, itu
tempat yang nyaman, tetapi Anda tahu persis bahwa itu bukanlah tempat
dimana Anda seharusnya berada.

~Secangkirteh[dot]com

Friday, May 21, 2010

The Wise Way

People are often unreasonable, illogical, and self-centered;
Forgive them anyway...

If you are kind, people may accuse you of selfish, ulterior motives;
Be kind anyway...

If you are successful, you will win some false friends and some true enemies;
Succeed anyway...

If you are honest and frank, people may cheat you;
Be honest and frank anyway...

What you spend years building, someone may destroy overnight;
Build anyway...

If you find serenity and happiness, others may be jealous;
Be happy anyway...

The good you do today, people will often forget tomorrow;
Do good anyway...

Give the world the best you have, and it may never be enough;
Give the world the best you've got anyway...

by: Mother Teresa


Diamond: Have faith in yourself for everything you do, Believe that you can achieve your DREAMS!!!

Wednesday, May 19, 2010

Focus on your work!


Once upon a time, there were two boys who looked after a herd of sheep. One day they were looking after a herd of sheep together. Unfortunately, their sheep wandered away and they lost them. They went back home without any sheep. When they got home, they were asked why the sheep were lost. The first one said, “I was focusing on reading my book, so that’s how I lost the sheep ”. The second one said, “I was busy with my homework that the teacher gave me, so that’s how I lost the sheep.” Then they were blamed and told off for loosing the sheep as they had not been focusing on their work.

In the story, the two boys were both doing good things; one was reading his book and the other did his homework. These were good activities, but they did them at the wrong time. They were supposed to be doing one thing, but focused on another. This story reminds us that when we work, we must focus on the work which we are doing. We should not focus on any other work. If we do, we will be like the two boys who lost their sheep. Therefore, we should focus on the task in front of us; otherwise we may lose something more precious in our life.

If we focus on our job in the here and now, we will not lose anything. On the contrary, we will do a 100 % perfect job. It is worth trying, isn’t it?

~Dhammacaro in Buddhapadipa temple (9 May 2010)

Monday, May 17, 2010

Lazy Boy

Dikisahkan, sebuah keluarga mempunyai anak semata wayang. Ayah dan ibu sibuk bekerja dan cenderung memanjakan si anak dengan berbagai fasilitas. Hal tersebut membuat si anak tumbuh menjadi anak yang manja, malas, dan pandai berdalih untuk menghindari segala macam tanggung jawab.

Setiap kali si ibu menyuruh membersihkan kamar atau sepatunya sendiri, ia dengan segera menjawab, "Aaaah Ibu.
Kan ada si bibi yang bisa mengerjakan semua itu. Lagian, untuk apa dibersihkan, toh nanti kotor lagi." Demikian pula jika diminta untuk membantu membersihkan rumah atau tugas lain saat si pembantu pulang, anak itu selalu berdalih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Ayah dan ibu sangat kecewa dan sedih melihat kelakuan anak tunggal mereka.
Walaupun tahu bahwa seringnya memanjakan anaklah yang menjadi penyebab sang anak berbuat demikian. Mereka pun kemudian berpikir keras, bagaimana cara merubah sikap si anak? Mereka pun berniat memberi pelajaran kepada anak tersebut.

Suatu hari, atas kesepakatan bersama, uang saku yang rutin diterima setiap hari, pagi itu tidak diberikan.
Si anak pun segera protes dengan kata-kata kasar, "Mengapa Papa tidak memberiku uang saku? Mau aku mati kelaparan di sekolah ya?" Sambil tersenyum si ayah menjawab, "Untuk apa uang saku, toh nanti habis lagi?"Demikian pula saat sarapan pagi, dia duduk di meja makan tetapi tidak ada makanan yang tersedia. Anak itu pun kembali berteriak protes, "Ma, lapar nih. Mana makanannya? Aku buru-buru mau ke sekolah." "Untuk apa makan? Toh nanti lapar lagi?" jawab si ibu tenang.

Sambil kebingungan, si anak berangkat ke sekolah tanpa bekal uang dan perut kosong.
Seharian di sekolah, dia merasa tersiksa, tidak bisa berkonsentrasi karena lapar dan jengkel. Dia merasa kalau orangtuanya sekarang sudah tidak lagi menyayanginya. Pada malam hari, sambil menyiapkan makan malam, sang ibu berkata, "Anakku. Saat akan makan, kita harus menyiapkan makanan di dapur. Setelah itu, ada tanggung jawab untuk membersihkan perlengkapan kotor.

Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus begitu selama kita harus makan untuk kelangsungan hidup. Sekarang makan, besok juga makan lagi. Hari ini mandi, nanti kotor, dan harus juga mandi lagi. Hidup adalah rangkaian tanggung jawab, setiap hari harus mengulangi hal-hal baik. Jangan berdalih, tidak mau melakukan ini itu karena dorongan kemalasan kamu. Ibu harap kamu mengerti." Si anak menganggukkan kepala, "Ya Ayah-Ibu, saya mulai mengerti. Saya juga berjanji untuk tidak akan mengulangi lagi."















Diamonds: Kewajiban dan tanggung jawab setiap orang adalah berbeda, dengan melakukan tanggung jawab dan kewajiban masing-masing, kita belajar menghargai hidup, diri sendiri dan orang lain.

Source: Andrie Wongso - "Kumpulan Cerita Bijak"

Mouse and the Sun

One morning, a Mouse walks out from its hole. It sees the bright sun shining the earth. With amazed it said: “Oh, King of Sun, you are the most powerful thing in this world.”

The Sun said, “If the Cloud comes out, you won’t be able to see me, and I won’t be able to see you again. The Cloud is more powerful.”

Then the Mouse turn to the Cloud and say, “Oh, King of Cloud, apparently you are the most powerful thing in this world.”

“You are wrong again, when the Wind come, I will be forced to leave,” the Cloud said.

“Oh, King of Wind, then you must be the most powerful thing in this world,” The Mouse said.

“I can’t go through Wall, I’m not the most powerful,” Wind said.

“Oh, Wall, if that is the case, you must be the most powerful thing,” Mouse said.

“Not exactly, you see, I’m starting to crack and your friends start to dig holes below this Wall. You are the most powerful,” Wall said.

After thinking for some time, the Mouse start to realize that in this life, there is no such thing as the “most powerful”. Mouse will eventually get caught by the other animals, and so on.




















Author's Words: Everything in this world is perfect as it is, and they are impermanence, however we must thankful for every blessings and for everything that we have.

Source: Translated from "The Best of Chinese Life Philosophies"

Thursday, May 13, 2010

45 Lesson of Life

1. Life isn't fair, but it's still good.
1
人生是不公平,但還是好得很。

2. When in doubt, just take the next small step.
2 懷疑的時候,為未來踏出一小步。

3. Life is too short to waste time hating anyone.
3 人生太短,短到來不及浪費時間去恨任何 一個人。

4. Your job won't take care of you when you are sick. Your friends and parents will. Stay in touch.
4 生病的時候,你的工作不會照顧妳。你的 朋友和父母會。保持聯絡。

5. Pay off your credit cards every month.
5 每一個月付清你的信用卡。

6. You don't have to win every argument. Agree to disagree.
6 你不需要每一次都吵贏。同意你不同意 的。

7. Cry with someone. It's more healing than crying alone.
7 找人一起哭。它比獨自啜泣更加療愈。

8. It's OK to get angry with God. He can take it.
8 對上帝生氣沒有關係。祂受得了。

9. Save for retirement starting with your first pay check.
9 退休存款從你的第一張薪水條開始。

10. When it comes to chocolate, resistance is futile.
10。講到巧克力,抗拒只是徒勞無功。

11. Make peace with your past so it won't screw up the present.
11。和你的過去和解,所以它不會搞砸你的 當下。

12. It's OK to let your children see you cry.
12。讓你的孩子看到你哭沒有關係。

13. Don't compare your life to others. You have no idea what their journey is all about.
13。別拿自己的人生和他人做比較。你根本 不清楚他們的人生是怎麼一回事。

14. If a relationship has to be a secret, you shouldn't be in it.
14。如果一段親密關係要偷偷摸摸,你根本 不應該涉入。

15. Everything can change in the blink of an eye. But don't worry; God never blinks.

15。一眨眼的功夫什麼都會變。但是別擔 心: 上帝從來不眨眼。

16. Take a deep breath. It calms the mind.
16。深吸一口氣。它會安定你的腦。

17. Get rid of anything that isn't useful, beautiful or joyful.
17。沒用,不美,或不喜悅的東西都丟掉。

18. Whatever doesn't kill you really does make you stronger.
18。沒讓你死的真的會讓你更堅強。

19. It's never too late to have a happy childhood. But the second one is up to you and no one else.
19。重拾快樂童年永不嫌晚。但這第二次只能靠你不靠人。

20. When it comes to going after what you love in life, don't take no for an answer.

20。當關乎追求你生命的所愛,不要把不要 當答案。

21. Burn the candles, use the nice sheets, wear the fancy lingerie. Don't save it for a special occasion. Today is special.
21。點蠟燭,用好的床單,穿上炫麗的內衣。不要特殊場合才用。今天就是特別的 一天。

22. Over prepare, then go with the flow.
22。準備要過於周全,然後隨遇而安。

23. Be eccentric now. Don't wait for old age to wear purple.
23。現在就離經叛道。不要一把年紀了才開 始穿上紫色。

24. The most important sex organ is the brain.
24。最重要的性器官是腦袋。

25. No one is in charge of your happiness but you.

25
。除了你,沒有人在主宰你的快樂。

26. Frame every so-called disaster with these words: 'In five years, will this matter?'
26。把所謂的不幸用這一句話把它表框起來 "五年後,這還重要嗎?"

27. Always choose life.
27。永遠選擇生活。

28. Forgive everyone everything.
28。原諒每一個人每一件事。

29. What other people think of you is none of your business.
29。別人怎麼看你不干你的事。

30. Time heals almost everything. Give time time.

30
。時間會痊癒幾乎每一件事。要給時間, 時間。


31. However good or bad a situation is, it will change.
31。無論情況多好或多壞,它都會變的。

32. Don't take yourself so seriously. No one else does.
32。不要那麼認真的看待自己。沒有人會這 樣看待你的。

33. Believe in miracles.
33。相信奇蹟。

34. God loves you because of who God is, not because of anything you did or didn't do.
34。上帝愛你是因為祂就是這樣,不是因為 你做了什麼或是沒做什麼。

35. Don't audit life. Show up and make the most of it now.

35
。不要稽查人生。現在就呈現和做最大的 發揮。

36. Growing old beats the alternative -- dying young.
36。變老了打敗另一種選項 - 死得早。

37. Your children get only one childhood.
37。你的孩子只有一個童年。

38. All that truly matters in the end is that you loved.
38。最後真正最重要的是你愛過。

39. Get outside every day. Miracles are waiting everywhere.
39。每一天都出門。奇蹟在四處等著。

40. If we all threw our problems in a pile and saw everyone else's, we'd grab ours back.

40
。如果我們都把我們的問題都丟成一堆, 然後看看其他人的,我們會把我們的撿回來。


41. Envy is a waste of time. You already have all you need.
41。忌妒浪費時間。你已經擁有你所需要的 了。

42. The best is yet to come.
42。最好的都還沒來。

43. No matter how you feel, get up, dress up and show up.
43。不管你感覺如何,起來,穿好和呈現。

44. Yield.
44。讓自己每天快樂。

45. Life isn't tied with a bow, but it's still a gift."
45。人生不會打上蝴蝶結,但它仍然是一份 禮物。




















Enjoy and practice =)

Wednesday, May 12, 2010

Be yourself!

Pada talkshow pagi ini di Radio Sonora, saya membawakan tema "Menjadi Diri Sendiri". Tema ini begitu dekat dengan keseharian kita.

Selain sejumlah pertanyaan dan ungkapan pernyataan dari para pendengar, ada cerita menarik yang saya dapatkan dari internet pagi ini.Teman-teman mungkin ada yang sudah pernah membacanya. Ada seorang laki-laki di China yang kehilangan istri yang dicintainya karena kecelakaan mobil. Suatu kali ia akan menikah lagi. Calon istrinya ini begitu mencintainya! Karena cintanya yang begitu besar, sampai-sampai ia bersedia mengubah wajahnya melalui operasi plastik sehingga wajahnya mirip mendiang istri calon suaminya itu.
"Hati saya berkecamuk. Di satu sisi saya ingin menjadi diri saya sendiri, tapi di sisi lain saya tak ingin kehilangan pernikahan ini. Semoga operasi ini tak membuat saya tampak bodoh," ujar perempuan itu. Saya membayangkan, betapa mengerikannya jika tuntutan itu tak hanya raut wajah, tetapi termasuk hal-hal lain yang mungkin lebih detail. Karena setiap manusia tak mungkin sama. Bahkan kembar identik pun selalu punya perbedaan.


Teman-teman yang luar biasa!

Godaan menjadi orang lain alasannya bisa macam-macam. Bisa karena cinta seperti perempuan tadi, bisa demi harta, demi tahta, atau demi lainnya. Itu karena kita merasa tak layak jadi diri kita sendiri. Kita merasa diri sendiri rendah dan kecil.
Meniru boleh-boleh saja, belajar dari orang lain juga baik-baik saja, tetapi tidak harus dengan mengecilkan dan meremehkan diri sendiri. Bagaimanapun keadaan kita, kita sepantasnya tetap bersyukur dan tetap bangga menjadi diri kita sendiri.

Mari, kita melatih serta memelihara keyakinan & kepercayaaan diri, dengan menyadari kekuatan dan kelebihan yang kita miliki. Kemudian, siap berjuang selangkah demi selangkah menuju sasaran hidup yang telah kita tentukan. Dengan kekayaan mental seperti ini, pastilah kemajuan dankesuksesan yang lebih baik akan dapat kita peroleh.

Be yourself!

Salam sukses, luar biasa!! 

~Andrie Wongso in Andrie Wongso's note~

Monday, May 10, 2010

Life is Beautiful


Dari pengalaman saya memberikan motivasi dalam berbagai seminar, ada kalanya mendapat kejutan testimoni dari sejumlah peserta. Testimoni itu antara lain berupa cerita-cerita inspiratif yang berasal dari kisah nyata peserta seminar yang baru saya dengar pada acara seminar itu.
Misalnya, ketika bedah buku terbaru saya, "The Power of 60 SMS (Simple Motivation for Success)" di Toko Buku Gramedia Matraman, Jakarta Timur, akhir pekan lalu. Di antara ratusan pengunjung yang hadir, terdapat seorang ibu berusia 68 tahun. Namanya Ibu Ratna. Ia merupakan peserta paling senior di acara tersebut. Semangat hidupnya terlihat begitu tinggi.
Pada akhir talkshow, ia berdiri dan memberikan testimoni. Katanya, dorongan motivasi telah membuat semangat hidup semakin tinggi. Sekarang, ia ingin hidupnya lebih bermakna dan berguna bagi nusa dan bangsa.

Teman-teman yang luar biasa!

Saya terkejut ketika mendengar bahwa ia pernah mencoba mau bunuh diri. Menurut pengakuannya, dalam hidupnya ia mendapat banyak cobaan berat. Ia, misalnya, sampai saat ini belum tahu siapa sebenarnya orangtua kandungnya. Orangtua yang membesarkannya ternyata bukan orangtua kandung.Kisah hidupnya ini agak mirip kisah di CD bonus majalah LuarBiasa edisi Maret 2010, yang berjudul Hati yang Penuh Syukur  (Gan En De Xin).
Selain itu, ia pernah divonis hidupnya hanya tinggal 3 minggu setelah diketahui menderita penyakit anemia ketika masih remaja. Namun ternyata Tuhan memperpanjang usianya hingga puluhan tahun kemudian.Ia juga pernah divonis sakit kanker yang secara klinis tinggal menyisakan usia sedikit, namun ternyata ia masih bisa hidup sampai saat ini.
Ternyata hanya satu penawar dari semua penderitaannya itu. Ia mensyukuri apa yang diterimanya. Dengan rasa syukur, katanya, keajaiban tiba-tiba saja menghampirinya. Termasuk ketika ia sempat ingin mengakhiri hidupnya, keinginan itu lebur ketika ia membalikkan cara pandang terhadap penderitaannya menjadi rasa syukur karena ia masih diberi sisa hidup.

Teman-teman, inspirasi hidup bisa datang dari mana saja. Sering tak perlu kita jauh-jauh mencarinya. Dari lingkungan sekitar kita pun akan banyak ditemui. Hidup ini begitu indah. Mari syukuri hidup kita, berikan makna di dalamnya dengan semangat hidup luar biasa. Salam sukses luar biasa! 

~Andrie Wongso in Andrie Wongso's note~

Sunday, May 9, 2010

Happy MOTHER's DAY!!!

Kejadian ini terjadi di sebuah kota kecil di Taiwan, Dan sempat dipublikasikan lewat media cetak dan electronic.

Ada seorang pemuda bernama A be (bukan nama sebenarnya). Dia anak yg cerdas, rajin dan cukup cool. Setidaknya itu pendapat cewe2 yang kenal dia. Baru beberapa tahun lulus dari kuliah dan bekerja di sebuah perusahaan swasta, dia sudah di promosikan ke posisi manager. Gaji-nya pun lumayan.

Tempat tinggalnya tidak terlalu jauh dari kantor. Tipe orangnya yang humoris dan gaya hidupnya yang sederhana membuat banyak teman2 kantor senang bergaul dengan dia, terutama dari kalangan cewe2 jomblo. Bahkan putri owner perusahaan tempat ia bekerja juga menaruh perhatian khusus pada A be.

Dirumahnya ada seorang wanita tua yang tampangnya seram sekali. Sebagian kepalanya botak dan kulit kepala terlihat seperti borok yang baru mengering. Rambutnya hanya tinggal sedikit dibagian kiri dan belakang. Tergerai seadanya sebatas pundak. Mukanya juga cacat seperti luka bakar. Wanita tua ini betul2 seperti monster yang menakutkan. Ia jarang keluar rumah bahkan jarang keluar dari kamarnya kalau tidak ada keperluan penting. Wanita tua ini tidak lain adalah Ibu kandung A Be.

Walau demikian, sang Ibu selalu setia melakukan pekerjaan rutin layaknya ibu rumah tangga lain yang sehat. Membereskan rumah, pekerjaan dapur, cuci-mencuci (pakai mesin cuci) dan lain-lain. Juga selalu memberikan perhatian yang besar kepada anak satu2-nya A be. Namun A be adalah seorang pemuda normal layaknya anak muda lain. Kondisi Ibunya yang cacat menyeramkan itu membuatnya cukup sulit untuk mengakuinya. Setiap kali ada teman atau kolega business yang bertanya siapa wanita cacat dirumahnya, A be selalu menjawab wanita itu adalah pembantu yang ikut Ibunya dulu sebelum meninggal. “Dia tidak punya saudara, jadi saya tampung, kasihan.” jawab A be.

Hal ini sempat terdengar dan diketahui oleh sang Ibu. Tentu saja Ibunya sedih sekali. Tetapi ia tetap diam dan menelan ludah pahit dalam hidupnya. Ia semakin jarang keluar dari kamarnya, takut anaknya sulit untuk menjelaskan pertanyaan mengenai dirinya. Hari demi hari kemurungan sang Ibu kian parah. Suatu hari ia jatuh sakit cukup parah. Tidak kuat bangun dari ranjang. A be mulai kerepotan mengurusi rumah, menyapu, mengepel, cuci pakaian, menyiapkan segala keperluan sehari-hari yang biasanya di kerjakan oleh Ibunya. Ditambah harus menyiapkan obat-obatan buat sang Ibu sebelum dan setelah pulang kerja (di Taiwan sulit sekali cari pembantu, kalaupun ada mahal sekali).

Hal ini membuat A be jadi BT (bad temper) dan uring-uringan dirumah. Pada saat ia mencari sesuatu dan mengacak-acak lemari Ibunya, A be melihat sebuah box kecil. Didalam box hanya ada sebuah foto dan potongan koran usang. Bukan berisi perhiasan seperti dugaan A be. Foto berukuran postcard itu tampak seorang wanita cantik. Potongan koran usang memberitakan tentang seorang wanita berjiwa pahlawan yang telah menyelamatkan anaknya dari musibah kebakaran. Dengan memeluk erat anaknya dalam dekapan, menutup dirinya dengan sprei kasur basah menerobos api yang sudah mengepung rumah. Sang wanita menderita luka bakar cukup serius sedang anak dalam dekapannya tidak terluka sedikitpun.

Walau sudah usang, A be cukup dewasa untuk mengetahui siapa wanita cantik di dalam foto dan siapa wanita pahlawan yang dimaksud dalam potongan koran itu. Dia adalah Ibu kandung A be. Wanita yang sekarang terbaring sakit tak berdaya. Spontan air mata A be menetes keluar tanpa bisa di bendung. Dengan menggenggam foto dan koran usang tersebut, A be langsung bersujud disamping ranjang sang Ibu yang terbaring. Sambil menahan tangis ia meminta maaf dan memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini. Sang Ibu-pun ikut menangis, terharu dengan ketulusan hati anaknya. ” Yang sudah-sudah nak, Ibu sudah maafkan. Jangan di ungkit lagi”.

Setelah ibunya sembuh, A be bahkan berani membawa Ibunya belanja kesupermarket. Walau menjadi pusat perhatian banyak orang, A be tetap cuek bebek. Kemudian peristiwa ini menarik perhatian kuli tinta (wartawan). Dan membawa kisah ini kedalam media cetak dan elektronik.

From: secangkirteh [dot] com

Moral of the day:

Buat teman-teman yang masih punya Mama/Ibu/Mami, bagaimanapun kondisinya, pergilah bersujud di hadapannya dan katakan betapa kau mencintainya. Kita tidak pernah tahu apa yang telah ibu kobarkan untuk kita. Jadi, selama kita masih memiliki waktu bersama, jangan sia-siakan budi jasa ibu yang telah membimbing dan merawat kita tanpa pamrih. Kita bisa berada disini dan seperti sekarang adalah berkat dirinya juga.

~ Kasih ibu sungguh mulia dan tak terbatas ~

so don't wait to say:
HAPPY MOTHER'S DAY to your beloved
 MOM!!! =)

Saturday, May 8, 2010

Wortel, Telur dan Kopi

Seorang anak perempuan mengeluh pada sang ayah tentang kehidupannya yang sangat berat. Ia tak tahu lagi apa yang harus dilakukan dan bermaksud untuk menyerah. Ia merasa capai untuk terus berjuang dan berjuang. Bila satu persoalan telah teratasi, maka persoalan yang lain muncul.

Lalu, ayahnya yang seorang koki membawanya ke dapur. Ia mengisi tiga panci dengan air kemudian menaruh ketiganya di atas api. Segera air dalam panci-panci itu mendidih. Pada panci pertama dimasukkannya beberapa wortel. Ke dalam panci kedua dimasukkannya beberapa butir telur. Dan, pada panci terakhir dimasukkannya biji-biji kopi. Lalu dibiarkannya ketiga
panci itu beberapa saat tanpa berkata sepatah kata.

Sang anak perempuan mengatupkan mulutnya dan menunggu dengan tidak sabar. Ia keheranan melihat apa yang dikerjakan ayahnya. Setelah sekitar dua puluh menit, ayahnya mematikan kompor. Diambilnya wortel-wortel dan diletakkannya dalam mangkok. Diambilnya pula telur-telur dan ditaruhnya di dalam mangkok. Kemudian dituangkannya juga kopi ke dalam cangkir.

Segera sesudah itu ia berbalik kepada putrinya, dan bertanya: "Sayangku, apa yang kaulihat?"

"Wortel, telur, dan kopi," jawab anaknya.

Sang ayah membawa anaknya mendekat dan memintanya meraba wortel. Ia melakukannya dan mendapati wortel-wortel itu terasa lembut. Kemudian sang ayah meminta anaknya mengambil telur dan memecahkannya. Setelah mengupas kulitnya si anak mendapatkan telur matang yang keras. Yang terakhir sang ayah meminta anaknya menghirup kopi. Ia tersenyum saat mencium aroma kopi yang harum. Dengan rendah hati ia bertanya "Apa artinya, bapa?"

Sang ayah menjelaskan bahwa setiap benda telah merasakan penderitaan yang sama, yakni air yang mendidih, tetapi reaksi masing-masing berbeda. Wortel yang kuat, keras, dan tegar, ternyata setelah dimasak dalam air mendidih menjadi lembut dan lemah. Telur yang rapuh, hanya memiliki kulit luar tipis yang melindungi cairan di dalamnya. Namun setelah dimasak dalam air mendidih, cairan yang di dalam itu menjadi keras. Sedangkan biji-biji kopi
sangat unik. Setelah dimasak dalam air mendidih, kopi itu mengubah air tawar menjadi enak.

"Yang mana engkau, anakku?" sang ayah bertanya. "Ketika penderitaan mengetuk pintu hidupmu, bagaimana reaksimu? Apakah engkau wortel, telur, atau kopi?"

Bagaimana dengan ANDA, sobat?
Apakah Anda seperti sebuah wortel, yang kelihatan keras, tetapi saat berhadapan dengan kepedihan dan penderitaan menjadi lembek, lemah, dan kehilangan kekuatan?

Apakah Anda seperti telur, yang mulanya berhati penurut? Apakah engkau tadinya berjiwa lembut, tetapi setelah terjadi kematian, perpecahan, perceraian, atau pemecatan, Anda menjadi keras dan kepala batu? Kulit luar Anda memang tetap sama, tetapi apakah Anda menjadi pahit, tegar hati, serta kepala batu?

Atau apakah Anda seperti biji kopi? Kopi mengubah air panas, hal yang membawa kepedihan itu, bahkan pada saat puncaknya ketika mencapai 100º C. Ketika air menjadi panas, rasanya justru menjadi lebih enak.

Apabila Anda seperti biji kopi, maka ketika segala hal seolah-olah dalam keadaan yang terburuk sekalipun Anda dapat menjadi lebih baik dan juga membuat suasana di sekitar Anda menjadi lebih baik.

Bagaimana cara Anda menghadapi penderitaan? Apakah seperti wortel, telur, atau biji kopi?


Source: "Secangkir Teh"
Author words: "Masalah dan penderitaan seberat apapun juga pasti dapat kita lalui jika kita bisa bersabar dan bersikap positif dalam menanggapinya.

Wednesday, May 5, 2010

Grass matter


Last week, I was cleaning my flower bed in my garden to plant tulip bulbs. To my surprise I found a small brown patch of dead grass in my front lawn. I was very upset at the beginning as I always like to keep my grass nice and green. When I examined closely I found lots of weeds growing in this brown patch of grass. In contrast, there were no weeds in the rest of the lawn which was very green and healthy (see the photo above). Then I thought to myself.... is this trying to teach me something? Then I began to contemplate...... If I kept my mind full of positive thoughts, for example loving kindness and compassion, it would be like the green grass of the majority of my lawn. No weeds would grow. However if my mind was filled with negative thoughts, it would be like the patch of dead grass. "Weeds" of the mind such as anger and hatred, would soon grow and will hurt me or even destroy me.

Taken from: wisdomthroughmindfulness.blogspot.com
Spread love everywhere you go. Let no one ever come to you without leaving happier.

~ Mother Teresa

Tuesday, May 4, 2010

Potato of Hatred

Seorang Guru Sekolah Dasar (SD) mengadakan "permainan". Guru menyuruh tiap murid membawa sebuah kantong plastik transparan dan kentang.

Masing-masing kentang tersebut di beri nama berdasarkan nama orang yang dibenci, sehingga jumlah kentangnya tidak ditentukan berapa tergantung jumlah orang-orang yang dibenci.

Pada hari yang disepakati masing-masing murid membawa kentang dalam kantong plastik. Ada yang berjumlah 2, ada yang 3 bahkan ada yang 5.

Selanjutnya guru mengharuskan murid-murid membawa kantong plastik berisi kentang tersebut kemana saja mereka pergi, bahkan ketoilet sekalipun, selama 1 minggu.

Hari berganti hari, kentang-kentang pun mulai membusuk, murid-murid mulai mengeluh, apalagi yang membawa 5 buah kentang, selain berat baunya juga tidak sedap. Setelah 1 minggu murid-murid SD tersebut merasa lega karena penderitaan mereka akan segera berakhir.

Guru : "Bagaimana rasanya membawa kentang selama 1 minggu ?"

Keluarlah keluhan dari murid-murid SD tersebut, pada umumnya mereka tidak merasa nyaman harus membawa kentang-kentang busuk tersebut ke mana pun mereka pergi. Guru pun menjelaskan apa arti dari "permainan" yang mereka lakukan.

Guru: "Seperti itulah kebencian yang selalu kita bawa-bawa apabila kita tidak bisa memaafkan orang lain. Sungguh sangat tidak menyenangkan membawa kentang busuk kemanapun kita pergi. Itu hanya 1 minggu, bagaimana jika kita membawa kebencian itu seumur hidup ?
Alangkah tidak nyamannya dan beratnya beban kita!"

Story taken from: SecangkirTeh.com

Take-home message:
Memegang erat pada kebencian sama artinya dengan melukai diri kita sendiri.
Ibarat kita memegang bara api dan ingin melemparny ke orang lain, tapi justru kita sendiri yang terluka akibat bara api itu tersebut.
Oleh karena itu, jangan pernah memendam kebencian dalam hati, karena itu justru akan berdampak negatif pada diri kita.

Sunday, May 2, 2010

Because of LOVE!

Seorang Kakek berjalan perlahan di trotoar itu, tangannya membawa bungkusan kantong plastik berisi makanan. Wajahnya terlihat damai sangat bersahaja, senyuman terindah tidak pernah meninggalkan wajahnya. Setiap orang yang ditemuinya disapanya dengan hangat, dan mereka yang disapa juga memberikan senyuman terhangatnya di pagi hari ini, mengalahkan hangatnya sinar mentari yang baru saja mulai terbit.

Sebuah pemandangan yang sangat menyentuh hati, diri ini tergerak untuk mendekati Sang kakek, dan mulailah percakapan ini terjadi;
"Selamat pagi, kek, hari yang bahagia yah......." sapaku

"Bahagia atau tidak, bagaimana hatimu memikirkannya, Nak." sambil tersenyum dan melanjutkan ucapannya:
"Banyak orang bahagia di luarnya ternyata sangat menderita di dalamnya, ada juga yang begitu terlihat menderita tetapi sangat bahagia di hatinya" Ia menatapku dengan penuh kasih dan melanjutkan perkataannya: "menurutmu kakek tua ini katagori yang mana, Nak?"

"Tentunya kakek tidak dua-duanya, karena aku lihat kakek bahagia luar dalam dong..." kataku sambil terus berjalan menemani gerak dari langkah kakinya yang berjalan lambat.

"Semua orang pasti menginginkan dirinya bahagia, dari tampilan luar ia ingin semua orang mengetahui bahwa ia sedang gembira, dan hatinya penuh dengan kebahagiaan, iya kan?"
"Tetapi dunia ini tidak ada yang sempurna, terkadang kita harus bersandiwara untuk menutupi kekurangan dan kesedihan kita, dan kadang kala dengan sandiwara itu, banyak hal yang kita bisa dapatkan, yang akhirnya menghibur dan menjawab persoalan hidup kita."

Menatapku dan melanjutkan kata-kata bijaksananya:
"Inilah yang banyak orang kurang pahami tentang arti lain dari 'DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA', semua orang berpikir bersandiwara itu tidak baik, semuanya negatif. Padahal pada saat kita sedih dan orang lain tidak tahu kesedihan kita, tidak akan ada orang yang sakit hati, tidak akan ada orang yang patah hati, tidak ada perselisihan kemudiannya dan sebaliknya semua terhibur karena melihat kita begitu gembira, padahal hanya tampak luarnya saja. Kita tidak merepotkan orang lain, dan akibatnya tanpa disadari semua orang menghibur kita dengan senyumannya yang terindah, dengan canda tawanya yang menutupi semua lubang luka di hati, bahkan kadang-kadang kita memiliki teman2 yang begitu luar biasa menemani kita karena mereka bahagia bersama kita, padahal mereka sama sekali tidak tahu perasaanmu yang sesungguhnya, tetapi kebahagiaan itu sudah ada disana bukan?"

"Coba kamu bayangkan, seandainya kita sedang marah, jengkel, kesel, dan semua ditunjukan dengan jelas kepada semua orang, agar satu dunia dapat mengetahui isi hatimu, apakah mereka masih bisa tersenyum padamu? mungkin untuk bercanda saja sudah takut, tanpa kau sadari mereka akan menjauhimu. Apakah beban hidupmu akan berkurang atau malah menambah beban baru lagi?"

Ttraaaaaaaassssssssss........ satu tamparan telak mengenai wajahku......
Kata-kata itu begitu indah, menyadarkanku dari kebodohanku selama ini.
Aku orang yang tempramental, selalu menunjukan semua isi hatiku pada orang-orang terdekatku, teman-temanku agar mereka tahu siapa aku........
Tak disangka perjumpaanku dengan kakek tua itu membuat kau menyadari, bahwa terkadang kita memang harus bersandiwara, agar senyuman di wajah kita dapat menghibur orang lain, dan orang lain pun akan memberikan keindahan hatinya kepada kita, dan kadang kala hati yang telah membeku pun dapat perlahan melumer dan menghangat.


Ada lagi kata-kata yang selalu ku ingat dari percakapan terkahir kami:
"Kakek sudah tua, sudah banyak pengalaman baik pahit maupun manisnya kehidupan, yang mampu membuat kakek tetap bahagia sampai saat ini adalah Cinta..... yahh CINTA. SEMUA KARENA CINTA, aku mencintai alm isteriku, aku mencintai anak-anakku, aku mencintai cucu-cucuku, aku mencintai tetangga-tetanggaku, aku mencintai orang-orang yang kutemui sepanjang jalan ini, aku mencintai semua anak-anak di jalan, aku mencintai semua binatang yang kutemui...... Inilah yang membuatku mengerti arti kehidupan, karena CINTA tidak pernah membiarkan kau terus menerus BERSEDIH. Karena CINTA selalu mengisi hatimu dan relung hati yang kosong, Karena CINTA pulalah membuat aku mampu mengatasi segala persoalan hidupmu"

"DUNIA INI PANGGUNG SANDIWARA, tetapi isilah alur ceritanya menjadi CERITA CINTA, percayalah itu akan memberikan kekuatan bagi hidupmu"


Source: "Secangkir Teh"
Author's words: Give your BEST SMILE to the world, and you will make a better WORLD!!